Jika kamu sedang mencari tanaman hias untuk memperindah eksterior rumah sekaligus membuat rumah lebih sejuk, maka bunga clematis bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat.
Pasalnya bunga satu ini tumbuh secara merambat, sehingga bisa menjadi hiasan di dinding maupun pagar rumah.
Mengenal Bunga Clematis
Clematis adalah genus dari sekitar 300 spesies jika ditinjau dari bahasa biologi. Genus ini masuk sebagai famili ranunculaceae atau buttercup.
Jenisnya sendiri sangat beragam, namun sebagian besar merupakan tanaman yang tumbuh dengan cara merambat. Daun clematis memanjat penyangga dan membungkusnya dengan tangkai, sehingga banyak dijadikan sebagai hiasan di pagar.
Clematis sendiri pertama kali ditemukan sekitar tahun 1569 di negara Inggris. Kebanyakan jenis clematis ditemukan di negara yang memiliki empat musim, yaitu di daerah belahan bumi bagian utama.
Sementara di daerah yang mempunyai iklim tropis seperti Indonesia, jenis clematis yang tersebar lebih sedikit.
Baca Juga: Yuk, Intip Cara Menanam Bunga Thunbergia di Rumah
Jenis Jenis Clematis
- Clematis Lurus
Pada klasifikasi tanaman bunga clematis, ada jenis clematis lurus atau clematis recta. Tanaman satu ini merupakan jenis yang dapat mekar lebat dengan ketinggian mencapai 1,5 sampai 2 meter.
Ketika mekar, bunganya akan menciptakan kesan seperti busa seputih susu dari bunga kecil yang berkumpul menjadi perbungaan besar.
- Clematis Fargesioides
Untuk jenis fargesioides, dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan jenis recta. Bahkan tanaman satu ini bisa tumbuh hingga kurang lebih 7 meter, dengan bunga putih krem berukuran kecil yang dapat menciptakan ilusi seperti salju turun.
Bunga dari jenis fargesioides sendiri relatif mekar sempurna pada Juli hingga September.
- Clematis Berdaun Utuh
Clematis berdaun utuh atau integrifolia memiliki bunga berbentuk loncek dengan warna merah muda tua. Setelah tanaman ini berbunga, maka semaknya akan dihiasi dengan bibit berbulu halus dengan pucuk lengket tipis yang mempunyai panjang sekitar 0,4 hingga 1 meter.
Jenis satu ini mempunyai beberapa varietas seperti hakuree, taman lambton, dan rooguchi.
- Clematis Ungu
Clematis ungu atau violet clematis juga mempunyai beberapa varietas, yang kebanyakan mempunyai warna cerah dan jenuh. Salah satunya savana atau clematis viticella yang memiliki bunga berbentuk lonceng merah jambu tua dengan tinggi mencapai 1,5 hingga 2,5 meter.
Bunga dari tanaman ini biasanya mekar dari pertengahan musim panas hingga bulan September.
Baca Juga: Miliki Bunga yang Indah, Begini Cara Menanam Bunga Stefanot
Cara Menanam Clematis
Cara menanam bunga clematis bisa dibilang susah susah gampang jika di iklim tropis. Umumnya, mereka dapat tumbuh dengan subur di tanah yang kering dan gembur.
Meski begitu, clematis menyukai sinar matahari penuh atau sedikit teduh. Tanaman ini butuh sekitar 6 jam sinar matahari untuk membuat bunganya mekar, namun pastikan dasar tanaman di tempat yang teduh.
Sebagai contoh, letakkan dasarnya di sekitar tanaman semak atau bisa juga dengan memberi mulsa (penutup tanaman) untuk melindungi bagian dasarnya.
Untuk media tanamnya sendiri sebaiknya memiliki pH netral hingga sedikit basa. Jika tanah cenderung asam, maka tambahkan abu kayu atau kapur secara berkala agar tanaman tidak mati.
Mengingat bahwa clematis bisa tumbuh tinggi, sebaiknya gali lubang agak dalam hingga daun pertama menempel di tanah. Siram secara teratur setiap tanahnya kering dan beri pupuk organik maupun pupuk buatan guna mendukung pertumbuhan bunga clematis.
Apabila berhasil melewati tahun pertama dalam memeliharanya, maka kemungkinan besar clematis akan terus berkembang.
Hal penting untuk diingat bahwa kamu perlu menyiapkan media rambat untuk clematis. Karena seperti halnya tanaman memanjat lain, mereka juga akan mencari tempat untuk merambat.
Dimana rambatan yang paling cocok bagi clematis yaitu cabang tipis, pena kayu, kawat, batang baja, atau benang. Apabila kamu lebih memilih menggunakan teralis, sebaiknya tambahkan beberapa benang sebagai pembantu garis.